Rabu, 24 Februari 2010 0 komentar

seusai malam sebelum kepergianmu

malam yang agak kaku, mungkin karena ada kebahagiaan yang terbendung oleh kesedihan yang akan pergi bersamamu atau mungkin karena awan yang menutupi cahaya bulan saat melepasmu, melihat air laut yang entah surut atau pasang, melewati sepanjang jalan malam mengharap bayu dapat mengibas kesedihan ini jauh-jauh

sesekali datang kenangan dari masa lalu yang mulai bercerita tentang kebahagiaan yang kini ia punya seolah ingin menambah sesak ini di tiap rongga yang tersisa dalam tubuh, namun kembali kudapati sisa nafasku dalam desahmu yang terasa dekat seiring bayangan tentang pelukmu...

berharap malam tak pernah mencapai pagi, agar tetap mendapati senyummu di wajah bulan, agar lautan tak membawamu serta bersama surutnya, agar mimpi ini tetap terjaga dalam pelukmu, atau berharap tubuh ini dapat tertidur selamanya dijalan ini sampai nanti terbangun oleh tetes embun di kelopakku.
Minggu, 21 Februari 2010 0 komentar

"saat ini seperti beberapa saat yang lalu"

de javu.....
sebuah kata yang kadang kita sendiri secara ilmiah belum bisa membuktikannya,
hal itu bisa datang kapanpun ia ingin, di manapun ia mau, atau saat kita bersama siapa saja....
well...
bagi beberapa kita menganggap hal itu sepele.... atau cukup dengan mengucapkan sebuah kalimat pendek "saat ini seperti beberapa saat yang lalu"
Namun jika kita lebih coba untuk merasakannya sebenarnya itu adalah sebuah rasa yang selalu ingin kita rasakan, sebuah kejadian yang selalu ingin kita ulang kembali namun terhalang oleh waktu yang telah lewat....
lebih dari semua itu perasaan adalah sebuah anugerah dari Allah yang sebaiknya kita jaga dan gunakan sebaiknya untuk merasakan setiap saat yang terjadi dalam kehidupan kita,....
0 komentar

lamalam

aku punya seorang teman tiap hari ia punya masalah dengan malam
katanya kalau malam ia susah tidur, katanya malam selalu mengingatkannya akan hal-hal yang sudah lama ia tinggalkan, dan katanya juga jika pagi ia selalu menunggu lama datangnya malam,....

katanya iya sendiri sampai bingung apa yang dilakukannya tiap hari untuk menunggu malam dan melewati malam.....
* Iyaa..... sudah ku bilang "kata orang itu "INS OMNI A"!!! .......tp tak ngaku2 dia,malah aku yang dibilangnya sok jd dokterlah, ahli kesehatanlah.....* pdhal boro2 mw jd dokter atw ahli ksehatan, yang sdh ahli n bertaraf internasional sj msh bisa salah n sampel kjadian mal praktek.....gmn kl aq iiigghhh........gak lah...

Tp teman yang satu ini memang keras kepala + g'mw di kasih tau ++++ egois tk.tinggi...
untung aj dia bukan pentolan Republik Cinta Management, kl ga' AED dah lama jd yatim....
n malam malamx bakal jd malam seribu bintang selamanya.....

Malam ini katanya ia ingin menghabiskan waktu yang lama untuk berdua saja dengan malam.....
syang ia tertidur karna VCD korea yang di tontonya ternyata lebih asyik ia nikmati dengan mata tertutup, entah saking di hayatinya, tak sanggup liat critanya yang sedih, or what ever lah....
sampai akhirnya malam meninggalkannya sembari berlalu di dalam malam mimpinya....

Keesokan paginya ia terjaga sambil menggerutu karna malam luput dari jaganya....
" Knp aq bs ktiduran"
" knp g ad yg bangunkan aku"

akhirnya sambil meneguk kopinya yang pekat laksana malam ia kembali menunggu malam yang lama baru akan datang kepadanya............................................

la malam namanya sebutku yang sealu lama memunggu malam di tiap malam tanpa bintang.....

Dedicate 2 Night People...
Wassalam...
0 komentar

First Syawal Note>>

<03.00 .... tik tok..>
msh spt mlm sblmx... mncba mencari rasa kantuk yg sebulan ini lenyap entah kemana....
nmn kali ini ada yg dgn beda malam2 kemarin, entah apa....
kali ini tanganku tidak lagi menggedor pintu di tiap kamar, teriakku tak lagi lantang mengucpkan kata2 S.A.Y.U.R.... upss... mksdku SAHUUUUUURRRRR.... , n tidak lg tergesa mncari sesuatu di bawah "panamba"ku untuk bekal pertempuran di siang hari....
Ramadhan nan suci telah berlalu bersama kantukku yg tak kunjung datang....


waktu terus bergerak n Sang fajar mulai menelan pekat malam dengan cahaya hangatx...
aq br sadar ktika membuka gorden, ternyata diluar sudah smakin terang n lamat2 suara takbir...

Allahuakbar....Allahuakbar.....Alahuakbar... laa ilaa haa illallah......



<06.27>
kami sekeluarga tergesa menyiapkan sgala yg belum siap n membenahi segala pekerjaan yg belum tuntas sejak kemarin....
yaah... seprti kebiasaan kbanyakn org menjelang lebaran yg mungkin malu jika rumah terlihat kotor ketika keluarga lain n para tamu datang, ataukah skedar menyelaraskan dengan tema Idul Fitri yaitu menjadi suci n bersih kembali.... yg jlas ini sdh mnjadi kbiasaan...

setelah mengenakan baju koko ala "phasya" bekas tahun kemarin n menyiapkan koran bekas serta sjadah, ... ibu, bapak, kakak, kakak ipar, adik , n sy (Alhamdulillah lengkap smua personil band nih tahun)
kami dengan terburu lngsung menuju lapangan "Eks MTQ" yG mnjadi salah t4 pelaksanaan Shalat ied tahun ini.....

ngeeennggg.. wuzz..wuzz....dah mirip suara mobil ya??



<07.02 _ @ Eks MTQ>
aaiiihh... benar sj setelah memarkir kendaraan di samping Eks MTQ yg lumayan jauh dr t4 shalat n bikin btis berotot, masih brjarak krg lbih 200m dr saf paling blakang imam suda mengumandangkan takbiratul ikhram rakaat awal.... singkt ktx: TERLAMBT/TRLMBT/LAT...
haha... dah gag tdr mpe pagi mlh shalatx telat.... tp untung bukn cm kmi sj, msh bnyaaakk oiii....jd gag malu di liatin org....(I'm love Indonesian Culture ... thats a late... ckckckckc.....just kiddng) cm malu diliat yg di Atas>> sorry god we late a little>>
(eh lupa.... dr t4 prkir td smpt berpapasan ma cewek cantik, tinggi, putih, krudung coklat, baju biru, high hils,pegang kamera bsar di gantung di bahu kiri,mmmm.... tp dy brgrak menjauh dr t4 plksnaan shalat, wartawan kl yee... wawancara aaahh...) #@$%%%%#@
jiaaaghhhh ...panjaaang... >>ayo sholat yo sblm di shalatkan !!! By.gigi

dengan gerak cepat n spontan para rombongan org2 tlmbat langsung bikin saf masing2 walaupn msh skitar 5-10 m dr saf yg sdh ada, gag peduli laki2 prmpuan safx sdh berdampingan
(.....kaccaaaawwww.....)
Langsung sj koran lokal bekas aq tebar di depan motor si penjual trompet n balon untuk mengalas sajadah kami...yaah itung2 buat baca koran ambil dgr ceramah bentar lah.....

allahuakbar 7 x
allahuakbar 5 x

tet...tet...tet
opaaaa... omaaaa...
aeeeekk...
ssssssssssssssssssstttttt....!!!!


(wuihh... bnyk backing vokalx nih shalat)

tambah stu mslh lgi yg mengusik khusyukx shalat ied ini,....
takbir u/ bangun dari sujud yg gag kdngaran, smpe2 pas sy bangun, eeehh ada yg sdh sujud kdua lgi...
yaaa ttp makmum mengikuti imam..."pray must go on" wlau hrs brusaha mengkhusyukan diri....
(pengaruh mic atw toa nya yg sdkt....gag tw gmn niy panitia.... (Note to: PHBI)

Assalamu alaikum warahmatullah... Kslamatan bagimu



alhamdulillah.....

waktunya berpanas2 diri n menyejukkan kalbu.....
aiiiiihh.... lg2 nda jlas, nda kdngaran, apaaaaaaa???? sdh konsen tngkt tinggi n full ttp nda jelas...
tmbah lg ank2 yg makin ribut kyk di play grup... wleeh...welweeehhhh

untung kiri kanan msh ada teman lama yg skdr mlempar snyum, orang tua yg sibuk menenangkan ankx yg meraung minta trompet n yg bkin betah lg bnyk yg bening2.... hahaha.... gag papa kan :p itung2 silaturahmi visual ...

0 komentar

Setiap Detik Begitu Berharga

meringkuk dalam dingin
berteman malam gelisah dengan pikiran mengawang
melawan kesakitan yang menyerang di setiap saat

kau dapati dirimu yang dulu tegar dan gagah dihadapan waktu
kini menjadi rapuh dan layu dimakan waktu
mereka yang dulu memujamu dan dekat padamu
ini berubah menjadi sosok yang menghujat dan mengasingkanmu

tubuh kurus,
pupil yang membesar,...
tak bertenaga dan terbaring lemah menunggu ajal

inikah yang kau harap di sisa hidupmu
dari kesempatan yang dipinjamkan padamu
cobalah sedikit berkaca dari cermin yang lain
agar kau lebih jelas melihat dunia

karena jika semuanya sudah terlambat
saat itu kau akan temukan alasn
mengapa setiap detik begitu berharga

First December...
0 komentar

MORAMO 01.01.10

Setlah 20 tahun berlalu, akhirnya aku bisa kembali menemuimu...
tidak banyak yg berubah darimu...
Setiap Liku yang trasa samar di ingatan,
jalan berbatu yang dulu mengantar tidurku dalam perjalanan, lumut dalam pijakan sandalku, serta puluhan anak tangga yang terus berkejaran dengan engah nafasku...
Satu yg masih benar-benar lekat di ingatanku, elok wajah bebatuanmu yg terbasuh bening dan sejuknya airmu, serta genangan air dalam petak-petak kolam yang entah bagaimana alam membuatnya..
Subhanallah...
20 tahun yang lalu di hari ini di tempat yang sama,
kini aku datang dengan orang-orang yang berbeda dari 20 tahun lalu, tapi masih dengan keakraban dan kekeluargaan yang sama
Trimakasih atas kesempatan ini, kebersamaan kami, gelak tawa dan canda ria yang masih sempat kami rasakan, untuk kenangan yg kami ukir di awal thun ini... Samoga ttp abdi dalam benak...

"MORAMO 01 01 10"
0 komentar

Tentang Air Matamu Yang Jatuh di Telunjukku

Tentang Air Matamu Yang Jatuh di Telunjukku

Terkadang senang datang menyapa kita dalam berbagai bentuknya
Namun tak jarang kesedihan juga menampakkan wujudnya yang bebeda

Semalam tersentak oleh sedihmu yang datang diujung sana,
suaramu yang setengah terisak menarikku masuk kedalam air matamu

tetapi setelah kita bertemu cuma diammu yang kudapati, wajah bulan sabit yang selalu mudah kutemui di bibirmu, kini seakan enggan membentuk lengkungnya
ku berharap bisa meriuhkan diammu,
ku berharap bisa menarik bulan sabit yang ada diatas kita agar kau bisa menyerupa bentuknya,
Ku berharap sedihmu bisa jadi tangisku, agar semuanya yang telah kita bagi selama ini tak hanya menjadi simbol hubungan kita...

Sampai akhirnya kau meminta lagu utuk kesedihan yang tertahan, yang aku sendiri tak tau merangkainya dalam nada dan dalam kebingunganku atas sedihmu yang bisa kurasakan dari balik punggungku,

lalu kau menuangkan sedihmu dalam gelap malam,
diatas cahaya bulan yang terpantul diatas air,
bersama riak air yang berubah menjadi tangismu....

tiba-tiba kurasakan air matamu jatuh di telunjukku
seakan ingin menunjukkan bahwa inilah kesedihan yang kau rasakan...
seolah ingin menunjukkan pada dunia bahwa sedihmu tak lagi kuasa kau tahankan....

aku sungguh tak bisa menahan, meredam, atau menghilanghkan sedihmu dalam sekejap....
hanya dirimulah yang mampu melakukannya,
karena besar keyakinanku bahwa kau kuat melewatinya...

semua kesedihan itu perlu kita rasakan
karena kesedihan menandakan kita masih manusia
dan tanpa kesedihan mungkin kita tak akan pernah tau arti kesenangan

semoga sedih hari ini dapat mengajarkan kita satu hal lagi dari hidup
dan semoga sedih hari ini bisa berubah senang di hari esok

0 komentar

embun bening

ketika embun mulai jatuh dipermukaan daun, tanah dan segenap isi alam
saat subuh dingin mulai merambat ke waktu pagi
mentari mulai menampakkan sejuk dan keindahannya pada alam untuk mengawali sebuah pagi yang baru dalam cerahnya hari

ketika embun mulai mengalir menjadi sebuah tetes bening yang menggantung di ujung daun menjadi sebuah saat indah di permulaan pagi ini untuk bisa melihatmu
seketika terasa sebuah pagi yang lain dari hariku yang telah lewat

namun saat mentari mulai merah dan mengeringkan sisa embun di telapak daun, aku mulai gelisah dengan dalam penantian seiring uapmu yang mulai naik keudara bersama hari yang mulai gerah dalam tiap tetes keringatku...

kucoba kembali mencari sejukmu dalam terik, namun tak kunjung kudapatkan tetes bening sejukmu ditiap ujun daun yang coba kusentuh....

saat senja mulai merayapi malam
pencarianku mulai lelah dalam penat
namun tetap tak kutemukan tetesmu ditiap jalan yang kulalui, di tiap belukar dan semak yang coba kusibak

hingga akhirnya malam membawaku dalam bayangnya tentang dirimu
setelah putus asa mulai menggerogoti sarafku
kucoba kembali merapal segala doaku dalam kabut malam
berharap semoga esok bisa kembali melihatmu menggantung diujung daun
hingga dapat kuambil dan kusimpan dalam sebuah toples untuk ku bawa sepanjang hari dan memandangimu saat menjelang lelapku

namun itu hanya akan membuatmu menjadi setetes air,
dan bukanlah embun bening yang indah diujung daun
aku juga mungkin tak kuasa menjaga beningmu dalam dekapku

hingga akhirnya kuputuskan biarlah aku yang berubah menjadi uap
agar bisa kekal menjelma embun bersamamu di tiap pagi “
 
;