"Bertemu itu hanya masalah waktu, bersabarlah menunggu, percayalah bahwa kelak pertemuan itu akan melebihi rindu"
Aku menemuimu hari ini dengan segenap rindu dari doa-doa yang setia mengisi sepi, hingga benarlah adanya pertemuan ini adalah sebagian kecil dari apa yang terkabulkan, sebab lebih dari itu Tuhan telah menjaga rindu ini tetap tumbuh dan mengakar, menjaga setiap saat yang lewat tanpa senyuman diawal pagi ataupun peluk yang menjaga lelap disisa malam yang semakin gelap...
Pertemuan ini menjaga kita dari lupa, lupa tentang bagaimana rasanya rindu
ode_sendranto (abi zha)
Sabtu, 06 Agustus 2016
mata kata
0
komentar
yang membuatmu terus hidup adalah rasa rindu juga takutmu
aku mengingatmu dengan rasa setakut ini
sebab tak ada celah bagi kita untuk bersatu
pun itu dalam sebuah rindu
seperti pohon yang kesepian ditengah gurun pasir
menjulang kelangit mengharapkan hujan
Akan tetapi yang didapatinya hanyalah badai pasir
sepanjang hari, bulan, bahkan tahunan
namun ia terus tumbuh, dengan rasa takut dan rindu yang terus mengukuh
hingga daunnya kerontang, dahannya merapuh, akarnya melemah
dan tak tak ada selain rindu yang buatnya terus tumbuh
juga rasa takut yang menjadikannya akrab dengan maut
Agust2016
sebab tak ada celah bagi kita untuk bersatu
pun itu dalam sebuah rindu
seperti pohon yang kesepian ditengah gurun pasir
menjulang kelangit mengharapkan hujan
Akan tetapi yang didapatinya hanyalah badai pasir
sepanjang hari, bulan, bahkan tahunan
namun ia terus tumbuh, dengan rasa takut dan rindu yang terus mengukuh
hingga daunnya kerontang, dahannya merapuh, akarnya melemah
dan tak tak ada selain rindu yang buatnya terus tumbuh
juga rasa takut yang menjadikannya akrab dengan maut
Agust2016
dari segala apa yang paling ku khawatirkan
adalah tak lagi mampu terbangun saat lelap menyergap
sebab ada jutaan sesal yang selalu saja menjejal
hingga di ujung malam yang paling khusyuk
hanya mendapati diri yang masih saja sendiri
hingga hampir lupa bagaimana rasanya nyenyak, sebab terhenyak lebih banyak terhabiskan oleh almanak
jika saja bisa menyebrangi malam mungkin kelam tak akan larut dalam benam
jika saja tahu esok akan lebih baik, menjemput subuh mungkin akan lebih menarik
seperti yang sudah-sudah, tak ada pilihan lain selain menunggu, sebab subuh tak mungkin datang lebih awal
menjemputnya hanyalah hanyalah jalan lain untuk tidak lagi merasa menunggu
ode sendranto
derai sore
menggenangi tawa dan tangis
usai lara yang tertinggal waktu
kini tawa menggema di dinding-dinding papan
kita terbuai manis kopi dan asap tembakau
sementara kau menelan pahitnya bara hingga meneteskan embun di matamu
di sini senang dan sedih hampir samar dalam kabut
(setelah sekian lama baru sempat ke blog ini lagi, entah kapan tulisan ini saya buat, hanya tersimpan di draft tanpa sempat terposting...)
menggenangi tawa dan tangis
usai lara yang tertinggal waktu
kini tawa menggema di dinding-dinding papan
kita terbuai manis kopi dan asap tembakau
sementara kau menelan pahitnya bara hingga meneteskan embun di matamu
di sini senang dan sedih hampir samar dalam kabut
(setelah sekian lama baru sempat ke blog ini lagi, entah kapan tulisan ini saya buat, hanya tersimpan di draft tanpa sempat terposting...)
Langganan:
Postingan (Atom)