Rabu, 24 Februari 2010

seusai malam sebelum kepergianmu

malam yang agak kaku, mungkin karena ada kebahagiaan yang terbendung oleh kesedihan yang akan pergi bersamamu atau mungkin karena awan yang menutupi cahaya bulan saat melepasmu, melihat air laut yang entah surut atau pasang, melewati sepanjang jalan malam mengharap bayu dapat mengibas kesedihan ini jauh-jauh

sesekali datang kenangan dari masa lalu yang mulai bercerita tentang kebahagiaan yang kini ia punya seolah ingin menambah sesak ini di tiap rongga yang tersisa dalam tubuh, namun kembali kudapati sisa nafasku dalam desahmu yang terasa dekat seiring bayangan tentang pelukmu...

berharap malam tak pernah mencapai pagi, agar tetap mendapati senyummu di wajah bulan, agar lautan tak membawamu serta bersama surutnya, agar mimpi ini tetap terjaga dalam pelukmu, atau berharap tubuh ini dapat tertidur selamanya dijalan ini sampai nanti terbangun oleh tetes embun di kelopakku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;